Institut Teknologi PLN Jakarta
Dosen : Max Teja Ajie Cipta Widiyanto, S.Kom., M.Kom
PETA KARNAUNGHT DAN MAXTERM & MINTEM
TUGAS KELOMPOK, yang beranggotakan : -Nur Anisah Fadhilah (202131020)
-Siti Nurul Maghfirah (202131125)
Peta Karnaugh adalah sebuah metode untuk:
1. Menyederhanakan sebuah fungsi persamaan logika. Menyederhanakan fungsi persamaan logika sebenarnya bisa dilakukan dengan menggunakan aturan-aturan baku seperti:
- Distributif. Misalnya (p ∧ q) ∨ (p ∧ r) ≡ p ∧ (q ∨ r) atau (p ∨ q) ∧ (p ∨ r) ≡ p ∨ (q ∧ r).
De Morgan seperti ~p ∨ ~q ≡ ~(p ∧ q) atau ~p ∧ ~q
- Hukum penyerapan seperti p ∧ (p ∨ q) ≡ p atau p ∨ (p ∧ q) ≡ p
2. Mencari fungsi persamaan logika
dari sebuah tabel kebenaran. Terkadang, kita memiliki sebuah tabel kebenaran (yang diperoleh dari pengumpulan
kasus atau kejadian) tetapi belum memiliki persamaan logikanya sehingga sulit
membuat untai rangkaian logikanya.
Permasalahan-permasalahan diatas dapat diselesaikan dengan
peta karnaugh.
Peta Karnaugh
di-"ilustrasikan" seperti matrik 2 dimensi (terdiri atas baris dan
kolom) dimana komponen baris dan kolom adalah masukan (input) dari sistem. Input
dari masukan inilah yang kemudian disebut variabel K-Map nya. Sehingga ada
sebutan K-Map 2 Peubah, K-Map 3 Peubah, 4 peubah dst.
K-Map efektif digunakan hanya sampai
6 peubah saja. Untuk peubah lebih dari 6, tidak lagi di-rekomendasikan
menggunakan K-Map karena komputasinya sangat tinggi sehingga disarankan
menggunakan program komputer khusus. Tutorial kali ini, saya akan membahas
K-Map hingga 4 Variabel.
Menggambar
peta karnagh
Peta
Karnaugh 2 Peubah:
Ilustrasi
berikut adalah peta karnaugh 2 peubah (A dan B).
Kelompok Baris adalah masukan A dan
Kelompok Kolom adalah masukan B. Tidak ada yang spesial dari aturan K-Map 2
Variabel. Anda bisa menulisnya 0 kemudian 1 (sesuai contoh) atau 1 kemudian 0.
Sekarang kita lihat tabel kebenaran
dari fungsi yang akan kita buat. Asumsikan, kita tidak memiliki fungsi
persamaan dari tabel kebenaran berikut dan kita akan membuatnya.
Setiap cell dari matrik (bagian
tengah) akan kita isi dengan hasil atau result dari tabel kebenaran. Sebagai
contoh:
Peta Karnaugh 3 Peubah:
Sedikit berbeda dengan peta karnaugh
2 peubah, K-Map 3 peubah menggunakan 2 peubah di satu rusuk dan 1 peubah di
rusuk yang lain. Anda bisa membuat K-Map dengan 2 peubah di rusuk tegak, dan 1
peubah di rusuk mendatar atau sebaliknya. Perhatikan gambar:
Yang perlu diperhatikan di sini adalah penyusunan kombinasi masukan 2 peubah harus mengikuti kaidah "perubahan di satu tempat". Artinya transisi dari "0" ke "1" hanya di satu tempat saja. Sebagai contoh, kombinasi masukan dari "01" menjadi "11". Transisi yang terjadi pada kombinasi ini hanya pada masukan A (dari 0 menjadi 1) sedangkan masukan B tetap (1 tetap 1). Jadi anda tidak boleh menulis "01" kemudian "10" (seperti yang biasa anda lakukan di tabel kebenaran). Mengapa? karena jika susunan-nya "01" kemudian "10", berarti perubahan terjadi di 2 masukan, A berubah dari "0" menjadi "1" dan masukan B berubah dari "1" menjadi "0".
Seperti pada K-Map 2 peubah, isi
Cell dari K-Map 3 peubah juga berisi result (hasil) dari tabel kebenaran.
Sebagai contoh
Anda boleh menggunakan K-Map yang
atas atau yang bawah.
Peta Karnaugh 4 Peubah:
Untuk K-Map 4 peubah, anda dapat
memasukkan 2 peubah di rusuk tegak dan 2 peubah di rusuk mendatar. Perhatikan
gambar:
Daerah
Minterm
Nah
sekarang kita sudah bisa menggambar peta Karnaugh atau K-Map dengan 2, 3 dan 4
peubah. Proses berikutnya adalah menentukan daerah minterm. Daerah minterm
adalah sebuah daerah di dalam K-Map yang berisi nilai 1 yang
"bertetangga" (akan dijelaskan dalam contoh). Keanggotaan sebuah
daerah minterm bisa berisi 2^n dimana n bernilai 0, 1, 2, 3, ... dst. Sehingga
keanggotaan wilayah minterm bisa 1, 2, 4, 8, 16, dst.
Melukiskan
daerah minterm, bisa secara vertikal (atas bawah) atau horisontal (kiri dan
kanan) tetapi tidak bisa secara diagonal.
Contoh
daerah minterm untuk K-Map 2 peubah adalah sebagai berikut:
Keterangan:
(A):
Karena nilai "1" hanya ada satu, maka daerah mintermnya juga hanya 1.
(B):
Nilai "1" ada di dua tempat (cell) tetapi mereka bertetangga secara
diagonal, maka angka-angka "1" tersebut tidak bisa menjadi satu
wilayah minterm.
(C):
Terdapat 2 wilayah minterm dengan masing-masing memiliki 2 anggota angka
"1".
(D): Mirip dengan kasus point (B).
Sedikit
berbeda untuk K-Map dengan dimensi yang lebih besar(di atas dimensi 2x2), K-Map
"dipandang sebagai sebuah bidang yang "bulat" seperti globe.
Artinya daerah minterm bisa saja "menyatukan" angka 1 yang di sisi
atas dan bawah atau kiri dan kanan secara berputar. Lihat contoh di bawah ini:
Ingat:
Tidak bisa diagonal saja.
Membangun
persamaan dari daerah minterm di K-Map
Setelah
daerah minterm sudah kita tandai, proses berikutnya adalah menentukan persamaan
dari daerah minterm tersebut. Kita bisa menggunakan asas
"konsistensi" untuk memudahkan membangun persamaan daerah minterm
tersebut. Konsistensi yang saya maksud adalah nilai masukan yang TIDAK BERUBAH
di setiap sel daerah minterm. Sebagai contoh untuk daerah minterm yang hanya
berisi satu anggota seperti pada gambar berikut:
Karena
kita tidak bisa membuat daerah minterm secara diagonal maka K-Map di atas
memiliki 2 daerah minterm. Untuk daerah mintem yang berisi satu anggota saja,
membuat persamaannya cukup mudah. Cukup lihat masukan untuk setiap daerah minterm
tersebut.
Daerah
minterm 1: masukan dari sisi baris adalah A'B dan dari sisi kolom adalah C'.
Nilai akses (') di sini mengacu pada nilai 0 pada masukan A dan C (sedangkan
karena nilai B bernilai "1" maka tidak diberi aksen atau NOT).
Daerah
minterm 2: masukan dari sisi baris adalah AB dan dari sisi kolom adalah C
(semua nilai masukan "1" maka tidak ada aksen)
Sehingga
fungsi persamaan dari K-Map tersebut adalah: A'BC + ABC.
Pembuktian
dengan tabel kebenaran:
Pada
contoh di atas, daerah mintem yang terbentuk memiliki empat anggota dimana
masukannya adalah:
- Sisi Baris (AB): 01 dan 11
- Sisi Kolom (CD): 01 dan 11
Nilai yang
konsisten di sisi baris adalah B. (A tidak konsisten karena ada A yang bernilai
"1" dan ada A yang bernilai "0". Sedangkan nilai yang
konsisten di sisi kolom adalah D. (nilai C tidak konsisten).
Sehingga
persamaan untuk K-Map di atas adalah BD. Lihat pada tabel kebenaran berikut:
Contoh lain:
Daerah
minterm 1 (yang berwarna biru): Masukan yang konsisten di sisi baris (masukan
AB) adalah B dan masukan yang konsisten di sisi kolom adalah C sehingga rumus
fungsinya adalah BC
Daerah
minterm 2 (yang berwarna merah): Masukan yang konsisten di sisi baris (masukan
AB) tidak ada (semuanya (baik A dan B) tidak ada yang konsisten) sedangkan
masukan yang konsisten di sisi kolom adalah CD'.
Sehingga
persamaan fungsi dari K-Map di atas adalah F = BC + CD'. Perhatikan tabel
kebenaran berikut: